Dua hari masa libur berkaitan dengan hari besar keagamaan
banyak dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi sejumlah tempat tujuan wisata.
Tak terkecuali sejumlah tempat wisata di Kabupaten Semarang.
Akibatnya, di sejumlah jalur wisata yang ada di daerah ini mengalami kepadatan arus lalulintas. Bahkan, di sejumlah titik ruas jalan menuju sejumlah obyek wisata ini menjadi simpul kemacetan.
Berdasarkan pantauan di jalur wisata Bandungan Kabupaten Semarang, simpul kepadatan arus lalulintas berada di titik pasar Jimbaran, Kecamatan Bandungan. Kepadatan ini dipicu oleh persimpangan jalur.
Salah seorang pengguna jalan, Andhi Lesmana (43) mengatakan, simpul pemicu kepadatan ada di dua tempat. Masing- masing pertigaan menuju desa wisata Pemancingan Blater serta pertigaan menuju kawasan obyek wisata Umbul Sidomukti.
Kedua persimpangan ini berada di sekitar pasar Jimbaran. Karena kendaraan bermotor harus bergantian untuk mengakses sejumlah jalur wisata ini. Akibatnya ,terjadi penumpukan kendaraan sejak 1,5 kilometer sebelum pasar Jimbaran.
“Untuk arus lalulintas dari arah Lemahabang hingga Jimbaran, harus merayap sejak dari Desa Bergas Kidul atau sekitar 1,5 kilometer sebelum pasar Jimbaran,” katanya, Jumat (25/12).
Menurut Andhi, volume kendaraan yang melintas melonjak signifikan akibat musim liburan sekolah sudah tiba. Persoalan lainnya, tidak ada jalur alternatif untuk mengurai kepadatan arus lalulintas. Sehingga terjadi penumpukan kendaraan. “Karena puluhan bus wisata badan besar juga sudah melintas di jalur wisata ini,” lanjutnya.
Sementara itu, untuk arus lalulintas menuju Bandungan dari arah Candi Gedongsongo juga merayap. Mulai dari depan kantor Polsek Bandungan, atau 2 kilometer menuju Bandungan.
Selepas pasar Bandungan, arus lalulintas kembali tersendat mulai dari depan Hotel Kediri hingga pertigaan menuju obyek wisata Umbul Sidomukti di pasar Jimbaran. “Dari Bandungan menuju Jimbaran harus ditempuh hampir dua jam,” kata Budi Nugroho (39).
Sedangkan akses menuju Bandungan dan Candi Gedongsongo terpantau macet di sejak dari pasar Jetis atau sekitar 2 kilometer dari pasar Bandungan.
Dalam kondisi kepadatan arus lalulintas seperti ini, tidak ada satupun petugas polisi maupun Dinas Perhubungan yang membantu mengatur dan mengurai kepadatan arus lalulintas. Penumpukan kendaraan bermotor menuju kawasan wisata Bandungan dan sekitarnya semakin parah.
“Harusnya ada rekayasa arus lalulintas untuk menghindari kepadatan di jalur wisata seperti Bandungan ini,” katanya.
Sementara itu, untuk jalur utama Semarang- Bawen hingga Jumat pukul 15.00 WIB, kondisinya terpantau padat. Namun tetap lancar. Sesekali kepadatan arus lalulintas terpantau di exit tol Bawen.
Akibatnya, di sejumlah jalur wisata yang ada di daerah ini mengalami kepadatan arus lalulintas. Bahkan, di sejumlah titik ruas jalan menuju sejumlah obyek wisata ini menjadi simpul kemacetan.
Berdasarkan pantauan di jalur wisata Bandungan Kabupaten Semarang, simpul kepadatan arus lalulintas berada di titik pasar Jimbaran, Kecamatan Bandungan. Kepadatan ini dipicu oleh persimpangan jalur.
Salah seorang pengguna jalan, Andhi Lesmana (43) mengatakan, simpul pemicu kepadatan ada di dua tempat. Masing- masing pertigaan menuju desa wisata Pemancingan Blater serta pertigaan menuju kawasan obyek wisata Umbul Sidomukti.
Kedua persimpangan ini berada di sekitar pasar Jimbaran. Karena kendaraan bermotor harus bergantian untuk mengakses sejumlah jalur wisata ini. Akibatnya ,terjadi penumpukan kendaraan sejak 1,5 kilometer sebelum pasar Jimbaran.
“Untuk arus lalulintas dari arah Lemahabang hingga Jimbaran, harus merayap sejak dari Desa Bergas Kidul atau sekitar 1,5 kilometer sebelum pasar Jimbaran,” katanya, Jumat (25/12).
Menurut Andhi, volume kendaraan yang melintas melonjak signifikan akibat musim liburan sekolah sudah tiba. Persoalan lainnya, tidak ada jalur alternatif untuk mengurai kepadatan arus lalulintas. Sehingga terjadi penumpukan kendaraan. “Karena puluhan bus wisata badan besar juga sudah melintas di jalur wisata ini,” lanjutnya.
Sementara itu, untuk arus lalulintas menuju Bandungan dari arah Candi Gedongsongo juga merayap. Mulai dari depan kantor Polsek Bandungan, atau 2 kilometer menuju Bandungan.
Selepas pasar Bandungan, arus lalulintas kembali tersendat mulai dari depan Hotel Kediri hingga pertigaan menuju obyek wisata Umbul Sidomukti di pasar Jimbaran. “Dari Bandungan menuju Jimbaran harus ditempuh hampir dua jam,” kata Budi Nugroho (39).
Sedangkan akses menuju Bandungan dan Candi Gedongsongo terpantau macet di sejak dari pasar Jetis atau sekitar 2 kilometer dari pasar Bandungan.
Dalam kondisi kepadatan arus lalulintas seperti ini, tidak ada satupun petugas polisi maupun Dinas Perhubungan yang membantu mengatur dan mengurai kepadatan arus lalulintas. Penumpukan kendaraan bermotor menuju kawasan wisata Bandungan dan sekitarnya semakin parah.
“Harusnya ada rekayasa arus lalulintas untuk menghindari kepadatan di jalur wisata seperti Bandungan ini,” katanya.
Sementara itu, untuk jalur utama Semarang- Bawen hingga Jumat pukul 15.00 WIB, kondisinya terpantau padat. Namun tetap lancar. Sesekali kepadatan arus lalulintas terpantau di exit tol Bawen.
Blogger Comment
Facebook Comment